PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
(PTS)
PENINGKATAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGELOLA PERPUSTAKAAN DALAM PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH OLEH KEPALA SEKOLAH MELALUI SUPERVISI DI SMP SUMPAH PEMUDA JAKARTA
OLEH
FATIMATUZZAHRO
TIAM ASTUTI
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SUMPAH PEMUDA
JAKARTA
2011
PENINGKATAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGELOLA PERPUSTAKAAN DALAM PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH OLEH KEPALA SEKOLAH MELALUI SUPERVISI DI SMP SUMPAH PEMUDA JAKARTA
A. Latar Belakang Masalah
Dikemukakan oleh Ida R. Djachra (2006: 168) bahwa “Umumnya, citra perpustakaan sekolah di mata para siswa adalah suatu ruangan kaku, sepi, membosankan, dan dengan buku-buku yang ketinggalan zaman pula. Suasana yang serba tidak menyenangkan ini tentu tidak akan menarik di kalangan siswa yang terbiasa dengan suasana ceria dan penuh warna dari televisi, dan mungkin dari internet. Jadi, memang tugas pengelola perpustakaan untuk menjadikan perpustakaan dekat dengan siswa, sebagaimana siswa dekat dan akrab dengan kantin sekolah”. Maka jelaslah di sini bahwa kesadaran siswa untuk membaca salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan manajemen pengelola perpustakaan.
Upaya peningkatan kemampuan manajerial pengelola perpustakaan erat kaitannya dengan pengawasan dari kepala sekolah. Fungsi kepala sekolah selain sebagai administrator juga sebagai supervisor. Dengan ini sebagaimana dikemukakan oleh M. Ngalim Purwanto (2007: 76) bahwa “Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif”.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disadari akan adanya kemungkinan supervisi oleh kepala sekolah dapat meningkatkan kemampuan manajerial pengelola perpustakaan dalam perannya mengembangkan perpustakaan sekolah. Hal tersebut demi efektifitas pemanfaatan fungsi perpustakaan sebagai sumber sarana dan prasarana pembelajaran bagi peserta didik.
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang sebelumnya, fokus penelitian ini berkaitan dengan penilaian dan pemantauan kinerja pengelola perpustakaan dalam mengembangkan perpustakaan sekolah. Maka permasalahan pokok penelitian ini dapat dirumuskan dalam pertanyaan penelitian: “Apakah supervisi oleh kepala sekolah dapat meningkatkan kemampuan manajerial pengelola perpustakaan dalam mengembangkan perpustakaan sekolah di SMP Sumpah Pemuda Jakarta?”
Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini lebih spesifik, maka peneliti membatasi penelitian ini pada hal-hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi pengelola perpustakaan, tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai supervisor, peran supervisi dalam meningkatkan kemampuan manajerial pengelola perpustakaan.
C. Prosedur Pemecahan Masalah dan Hipotesis Tindakan
Prosedur pemecahan masalah yang akan digunakan dalam PTS ini adalah supervisi oleh kepala sekolah. Supervisi ini akan ditempuh dengan tiga siklus, setiap siklus mencakup: perencanaan – tindakan – observasi – refleksi. Melalui tindakan supervisi dengan dibantu oleh kepala sekolah di SMP Sumpah Pemuda ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan manajerial pengelola perpustakaan dalam mengembangkan perpustakaan sekolah tersebut.
Selanjutnya hipotesis tindakan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut: “Supervisi dapat meningkatkan kemampuan manajerial pengelola perpustakaan dalam mengembangkan perpustakaan sekolah”.
D. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan manajerial pengelola perpustakaan agar dapat mengembangkan perpustakaan sekolah. Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan:
1. Mengetahui tugas dan fungsi pengelola perpustakaan.
2. Mengetahui tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai supervisor.
3. Mengetahui peran supervisi dalam meningkatkan kemampuan manajerial pengelola perpustakaan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan dengan didapatkannya tindakan yang efektif dan optimal dalam supervisi untuk meningkatkan kemampuan manajerial pengelola perpustakaan demi pengembangan perpustakaan sebagai salah satu sumber pembelajaran.
E. Kajian Teori
1. Perpustakaan Sebagai Unit Kerja
Sebuah Perpustakaan sebagai salah satu unit kerja mempunyai unsur atau persyaratan sebagaimana dikemukakan oleh Wiji Suwarno (2010: 80) sebagai berikut:
a. Adanya organisasi.
b. Dalam surat keputusan pendiriannya harus (setidaknya) tercantum secara jelas tugas, fungsi, wewenang, tanggung jawab dan struktur organisasinya.
c. Surat keputusan itu merupakan landasan hukum konsideran, pertimbangan tentang pembentukan perpustakaan.
Lebih lanjut Suwarno mengemukakan bahwa beberapa kebutuhan pokok perpustakaan sebagai unit kerja adalah sebagai berikut:
a. Gedung (ruangan).
b. Koleksi bahan pustaka.
c. Perlengkapan dan perabotan.
d. Mata anggaran dan sumber pembiayaan.
e. Tenaga kerja.
2. Peran, Tugas, dan Fungsi Perpustakaan
Menurut Suwarno (2010: 84) bahwa istilah peran di sini adalah kedudukan, posisi, dan tempat perpustakaan beroperasional. Peran perpustakaan dapat dianggap sebagai agen perubahan, pembangunan, agen budaya, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sedangkan tugas perpustakaan menurut Sutarno NS. sebagaimana dikutip pula oleh Suwarno, secara garis besar ada tiga:
a. Tugas menghimpun informasi.
b. Tugas mengelola.
c. Tugas Pemberdayaan dan memberikan layanan secara optimal.
Lebih lanjut mengenai fungsi sebuah perpustakaan, yaitu merupakan penjabaran lebih lanjut dari semua tugas perpustakaan. Fungsi perpustakaan tersebut, antara lain adalah pendidikan dan pembelajaran, informasi, penelitian, rekreasi, dan preservasi. Fungsi-fungsi tersebut dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan perpustakaan (Suwarno, 2010: 86).
3. Struktur Organisasi Perpustakaan
Struktur organisasi merupakan bentuk atau figure yang akan menggambarkan beberapa hal menurut Sutarno sebagaimana dikutip pula oleh Suwarno disebutkan sebagai berikut:
a. Formasi jabatan.
b. Garis komunikasi, perintah, laporan, dan kerjasama.
c. Tugas, wewenang, dan tanggung jawab,
d. Kebutuhan pegawai.
e. Komponen kepengursan perpustakaan, mencakup:
(1) Kepala / pemimpin perpustakaan dan pemimpin unit kerja di dalamnya.
(2) Pustakawan.
(3) Pegawai pelaksana teknis kepustakawanan untuk membantu pustakawan.
(4) Pegawai tata usaha atau kesekretariatan (administrasi).
4. Fungsi-Fungsi Supervisi
Fungsi-fungsi supervisi menurut M. Ngalim Purwanto (2007: 86) dikemukakan sebagai berikut:
a. Dalam bidang kepemimpinan
(1) Menyusun rencana dan policy bersama.
(2) Mengikutsertakan anggota-anggota kelompok (guru-guru, pegawai) dalam berbagai kegiatan.
(3) Memberikan bantuan kepada anggota kelompok dalam menghadapi dan memecahkan persoalan-persoalan.
(4) Membangkitkan dan mempuk semangat kelompok, atau memupuk moral yang tinggi kepada anggota kelompok.
(5) Mengikutsertakan semua anggota dalam menetapkan putusan-putusan.
(6) Membagi-bagi dan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada anggota kelompok, sesuai dengan fungsi-fungsi dan kecakapan masing-masing.
(7) Mempertinggi daya kreatif pada anggota kelompok.
(8) Menghilangkan rasa malu dan rasa rendah diri pada anggota kelompok sehingga mereka berani mengemukakan pendapat demi kepentingan bersama.
b. Dalam hubungan kemanusiaan
(1) Memanfaatkan kekeliruan ataupun kesalahan-kesalahan yang dialaminya untuk dijadikan pelajaran demi perbaikan selanjutnya, bagi diri sendiri maupun bagi anggota kelompoknya.
(2) Membantu mengatasi kekurangan ataupun kesulitan yang dihadapi anggota kelompok, seperti dalam hal kemalasan, merasa rendah diri, acuh tak acuh, pesimistis, dsb.
(3) Mengarahkan anggota kelompok kepada sikap-sikap yang demokratis.
(4) Memupuk rasa saling menghormati di antara sesama anggota kelompok dan sesama manusia.
(5) Menghilangkan rasa curiga-mencurigai antara anggota kelompok.
c. Dalam pembinaan proses kelompok
(1) Mengenal masing-masing pribadi anggota kelompok, baik kelemahan maupun kemampuan masing-masing.
(2) Menimbulkan dan memelihara sikap percaya-mempercayai antara sesama anggota maupun antara anggota dan pimpinan.
(3) Memupuk sikap dan kesediaan tolong-menolong.
(4) Memperbesar rasa tanggung jawab para anggota kelompok.
(5) Bertindak bijaksana dalam menyelesaikan pertentangan atau perselisihan pendapat di antara anggota kelompok.
(6) Menguasai teknik-teknik memimpin rapat dan pertemuan-pertemuan lainnya.
d. Dalam bidang administrasi personel
(1) Memilih personel yang memiliki syarat-syarat dan kecakapan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan.
(2) Menempatkan personel pada tempat dan tugas yang sesuai dengan kecakapan dan kemampuan masing-masing.
(3) Mengusahakan susunan kerja yang menyenangkan dan meningkatkan daya kerja serta hasil maksimal.
e. Dalam bidang evaluasi
(1) Menguasai dan memahami tujuan-tujuan pendidikan secara khusus dan terinci.
(2) Menguasai dan memiliki norma-norma atau ukuran-ukuran yang akan digunakan sebagai criteria penilaian.
(3) Menguasai teknik-teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang lengkap, benar, dan dapat diolah menurut norma-norma yang ada.
(4) Menafsirkan dan mnyimpulkan hasil-hasil penilaian sehingga mendapat gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan.
5. Kompetensi Supervisi
Menurut Mulyasa (2009: 34) bahwa kompetensi supervisi ini sangat strategis bagi seorang kepala sekolah khususnya dalam memahami apa tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah / madrasah. Hal-hal yang perlu diungkap berkenaan dengan kompetensi kepala sekolah dalam supervise antara lain:
a. Memahami dan menghayati arti, tujuan, teknik monitoring, serta evaluasi;
b. Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi sekolah;
c. Mengidentifikasi indikator-indikator sekolah yang efektif dan menyusun instrument;
d. Menggunakan teknik-teknik monitoring dan evaluasi;
e. Mensosialisaikan dan mengarahkan pelaksanaan monitoring serta evaluasi;
f. Menganalisis data hasil monitoring serta evaluasi; dan
g. Memiliki komitmen kuat untuk memperbaiki kinerja sekolah berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.
F. Metode Penelitian
1. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Sumpah Pemuda Jakarta. Direncanakan penelitian akan dilakukan pada akhir tahun ajaran 2011/2012.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini ialah pengelola perpustakaan sekolah di SMP Sumpah Pemuda Jakarta yang berjumlah 3 orang.
3. Desain Penelitian
Desain penelitian ini ialah berupa penelitian tindakan sekolah dengan alur tindakan:
Refleksi Awal → Perencanaan Tindakan I → Pelaksanaan Tindakan I → Observasi, Refleksi, dan Evaluasi I → Perencanaan Tindakan II → Pelaksanaan Tindakan II → Observasi, Refleksi, dan Evaluasi II → Perencanaan Tindakan III → Pelaksanaan Tindakan III → Observasi, Refleksi, dan Evaluasi III.
Berdasarkan alur desain penelitian di atas, tahapan penelitian tersebut akan diterangkan sebagai berikut:
a. Refleksi Awal
Pada tahap ini dilakukan identifikasi kemampuan manajerial pengelola perpustakaan dalam mengembangkan perpustakaan sekolah di SMP Sumpah Pemuda Jakarta.
b. Perencanaan Tindakan
Masalah yang dirisaukan akan diatasi dengan melakukan langkah-langkah perencanaan tindakan berupa supervisi oleh kepala sekolah.
c. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini akan dilakukan tindakan berupa supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah, pengambilan / pengumpulan data hasil angket, lembar observasi, dan hasil tes.
d. Observasi, Refleksi, dan Evalausi
Tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan data-data dan menganalisisnya yang kemudian diambil kesimpulan dari penelitian tindakan sekolah ini.
4. Jadwal Penelitian
Sejalan dengan rencana penelitian yang tersebut pada metode penelitian sebelumnya, penelitian ini akan dilaksanakan melalui tahapan:
No Kegiatan Februari Maret April Ket
Minggu ke… 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Perencanaan √ √
2 Persiapan √
3 Pelaksanaan Tindakan I √
4 Pelaksanaan Tindakan II √ √
5 Pelaksanaan Tindakan III √
6 Pengolahan Data √ √
7 Penyusunan Laporan √ √
G. Pembiayaan
Kegiatan penelitian yang akan dilakukan direncanakan membutuhkan biaya operasional sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga penyelesaian laporan hasil penelitian.
Biaya yang direncanakan untuk implementasi tindakan supervisi yang dibantu oleh kepala sekolah SMP Sumpah Pemuda terhadap 3 orang pengelola perpustakaan sekolah SMP Sumpah Pemuda ini dianggarkan sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).
H. Personalia Penelitian
Penelitian tindakan sekolah ini melibatkan penulis sebagai ketua penelitian, dibantu oleh kepala sekolah SMP Sumpah Pemuda Jakarta sebagai pengawas.
I. Daftar Pustaka
Djachra. Ida R. (2006). “Mengapa Siswa Malas Berkunjung Ke Perpustakaan?, dalam Pikiran Rakyat”. (2006), Teropong Pendidikan Indonesia: Antologi Artikel 2005-2006. Jakarta: Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional.
Mulyasa, H.E. (2009). Penelitian Tindakan Sekolah: Meningkatkan Produktivitas Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Purwanto, Ngalim M. (2007). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suwarno, Wiji. (2010). Pengetahuan Dasar Kepustakaan: Sisi Penting Perpustakaan dan Pustakaan. Bogor: Ghalia Indonesia.
J. Lampiran
1. Rincian Anggaran Biaya Penelitian
2. Daftar Riwayat Hidup Peneliti
Lampiran I
RINCIAN ANGGARAN PENELITIAN
1. Biaya Pelaksanaan Supervisi (3 Org) = Rp. 3.000.000,-
2. Biaya untuk Pelaksana Supervisi = Rp. 1.000.000,-
3. Biaya Operasional Penelitian = Rp. 500.000,-
4. Biaya Kebutuhan Penyusunan Hasil Penelitian = Rp. 500.000,-
+
Total Anggaran Biaya = Rp. 5.000.000,-
Lampiran II
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI
(Dari kiri ke kanan)
Nama Lengkap : Fatimatuzzahro
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Maret 1991
Riwayat Pendidikan : 1. SDN Tengah 01 Pagi Jakarta (2002).
2. MTs PPMI Assalaam Solo (2005).
3. MA PPMI Assalaam Solo (2008).
4. STAI Darunnajah Jakarta (Sekarang).
Nama Lengkap : Tiam Astuti
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 13 November 1988
Riwayat Pendidikan : 1. MAN 10 Jakarta (2007).
2. STAI Darunnajah (Sekarang).
Jumat, 16 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
terima kasih banyak atas free ptsnya semoga bermanfaat
BalasHapus