Jumat, 16 September 2011

TIPOLOGI KEPRIBADIAN WILLIAM H. SHELDON

TIPOLOGI KEPRIBADIAN WILLIAM H. SHELDON
Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Kepribadian
Dosen Pembimbing:
Dudun Ubaedullah, M.A.




Disusun Oleh:
Fatimatuzzahro
0308376

PROGRAM STUDI KEPENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUNNAJAH
JAKARTA SELATAN
2010
BAB I
PENDAHULUAN

Psikologi (ilmu jiwa) mengalami perkembangan terus menerus sesuai dengan tuntutan hidup manusia. Dalam perkembangannya Psikologi belum mencapai titik puncaknya karena ia sampai pada abad modern ini masih tetap dalam penyempurnaan. Dalam usaha penyempurnaan itu para ahli Psikologi senantiasa menciptakan metode-metode baru guna penyelidikan lebih luas dan dalam. Salah satunya ialah penelitian yang dilakukan oleh William Herbert Sheldon, seorang psikolog Amerika. Dari hasil penelitiannya dengan pendapat-pendapat yang telah ada dan disempurnakan dengan pengetahuan klinisnya serta pengalamannya, ia dapat menyimpulkan tipologi-tipologi manusia.
Maka dalam makalah ini akan dibahas teori keprbibadian menurut Sheldon, yaitu: aspek jasmani individu berupa komponen jasmani primer dan komponen jasmani sekunder, komponen primer daripada temperamen, dan hubungan antara jasmani dan gangguan kejiwaan.



BAB II
TIPOLOGI KEPRIBADIAN WILLIAM H. SHELDON

William Herbert Sheldon (1898-1977) adalah seorang psikolog Amerika. Menurut William H. Sheldon sebagaimana dikutip pula oleh Agus Sujanto, kepribadian seseorang berhubungan dengan keadaan jasmani yang nampak. Struktur jasmani merupakan hal yang utama, yang mempengaruhi pribadi seseorang. Faktor-faktor genetis dan biologis juga berperan dalam perkembangan kepribadian seseorang. Teori kepribadian Sheldon dibagi menjadi 2: Struktur fisis dan analisa kepribadian.

A. Struktur Fisis
Sheldon membagi aspek jasmani individu menjadi 2 komponen:
1. Komponen Jasmani Primer
Menurut Sheldon terdapat 3 komponen atau dimensi jasmaniah:
a. Endomorphy
b. Mesomorphy
c. Ectomorphy
Penggunaan ketiga istilah itu dihubungkan dengan 3 lapisan pada proses pembentukan foetus (janin) manusia (endoderm, mesoderm, ectoderm). Dominasi alat-alat yang berasal dari lapisan tertentu menentukan dominasi daripada komponen tertentu. Maka menurut Sheldon ada 3 tipe pokok jasmani manusia:
1) Endomorph (komponen endomorphy dominan);
2) Mesomorph (komponen mesomorphy dominan);
3) Ectomorph (komponen ectomorphy dominan).
a) Tipe Endomorph
Individu yang komponen endomorphy-nya tinggi sedangkan kedua komponen lainnya rendah, ditandai oleh: alat-alat dalam dan seluruh sistem digestif (yang berasal dari endoderm) berperan terpenting. Nampak dari luar: lembut, gemuk, tinggi badan relatif rendah.
b) Tipe Mesomorph
Individu yang komponen mesomorphy-nya tinggi sedangkan kedua komponen lainnya rendah, maka bagian-bagian tubuhnya yang berasal dari mesoderm relatif berkembang lebih baik daripada yang lain: otot-otot, pembuluh darah, jantung dominan. Nampak dari luar: kokoh, keras, otot kelihatan bersegi-segi, tahan sakit. Seperti: olahragawan, pengelana, tentara.
c) Tipe Ectomorph
Pada golongan ini organ-organ yang berasal dari ectoderm yang dominan (kulit dan sistem syaraf berperan terpenting). Nampak dari luar: jangkung, dada kecil dan pipih, lemah, otot-otot hampir tidak nampak berkembang.
Selain 3 tipe ideal di atas terdapat 6 tipe campuran yaitu:
1) Endomorph yang mesomorphis;
2) Endomorph yang ectomorphis;
3) Mesomorph yang endomorphis;
4) Mesomporh yang ectomorphis;
5) Ectomorph yang endomorphis;
6) Ectomorph yang mesomorphis.
2. Komponen Jasmani Sekunder
a. Dysplasia
Dengan meminjam istilah Kretschmer, komponen ini menunjukkan setiap ketidaktetapan dan ketidaklengkapan campuran ketiga komponen primer pada berbagai bagian tubuh. Jadi dysplasia itu menunjukkan ketidakselarasan. Dysplasia itu banyak hubungannya dengan ectomorphy. Tipe ini lebih banyak tedapat pada kaum wanita daripada kaum pria.
b. Gynandromorphy
Komponen ini menunjukkan sejauh mana jasmani memiliki sifat-sifat yang biasanya terdapat pada jenis kelamin lawannya, dan ditandai dengan huruf g. artinya orang laki-laki yang mempunyai komponen g tinggi, akan berciri-ciri:
1. Bertubuh lembut,
2. Pinggul besar, dan
3. Sifat-sifat kewanitaan lainnya.
c. Texture (tampan)
Inilah komponen sekunder yang terpenting, yang ditandai dengan huruf t. Orang ini nampak tampan seakan serba berkeseimbangan dalam tubuh.

B. Analisa Kepribadian
Dari penelitiannya, Sheldon menyimpulkan bahwa ada 3 komponen primer dari pada temperamen:
1. Viscerotonia
Komponen ini kelompok sifat-sifatnya berhubungan dengan fungsi dan anatomi alat-alat visceral/digestif (sistem pencernaan). Orang yang viscerotonis itu mempunyai alat pencernaan yang relatif besar dan panjang, dengan hati besar. Sifat-sifat komponen ini ialah:
a. Sikapnya tidak tegang (relaxed);
b. Suka hiburan;
c. Gemar makan-makan;
d. Besar kebutuhannya akan resonansi dari orang lain;
e. Tidurnya nyenyak;
f. Bila menghadapi kesukaran membutuhkan orang lain.
2. Somatotonia
Komponen ini kelompok sifat-sifatnya berhubungan dengan dominasi dan anatomi struktur somatis. Orang yang somatotonis aktivitas otot-otot sekehendaknya dominan. Orang yang termasuk golongan ini gemar akan ekspresi muskuler, suka mengerjakan sesuatu yang menggunakan otot, suka mendapat pengalaman fisik. Sifat-sifat temperamen komponen ini ialah:
a. Sikapnya gagah;
b. Perkasa (energetic);
c. Kebutuhan bergerak besar;
d. Suka berterus terang;
e. Suara lantang;
f. Nampaknya lebih dewasa dari sebenarnya;
g. Bila menghadapi kesukaran butuh melakukan gerakan-gerakan.
3. Cerebrotonia
Sebenarnya Sheldon belum pasti benar tentang penamaan ini. Dinamakan demikian karena dikirakan bahwa aktivitas pokok adalah perhatian dengan sadar, serta inhibisi terhadap gerakan-gerakan jasmaniah. Sifat-sifat temperamen komponen ini ialah:
a. Sikapnya kurang gagah, ragu-ragu;
b. Reaksinya cepat;
c. Kurang berani bergaul dengan orang banyak (sociophobia);
d. Kurang berani berbicara di depan banyak orang;
e. Kebiasaan-kebiasaannya tetap, hidup teratur;
f. Suara kurang bebas;
g. Tidur kurang nyenyak (sukar);
h. Nampak lebih muda dari yang sebenarnya;
i. Bila menghadapi kesukaran butuh mengasingkan diri.
Hubungan antara Jasmani dan Gangguan-gangguan Kejiwaan
Penyelidikan-penyelidikan Sheldon tidak hanya terbatas pada orang-orang yang normal saja, tetapi juga masalah-masalah ketidaknormalan. Hasil penyelidikannya mengenai ini (bersama-sama dengan With Katz), Sheldon mengemukakan perihal gangguan kejiwaan terdiri dari 3 dimensi primer. Ketiganya berhubungan dengan kategori-kategori yang biasa digunakan dalam diagnosis psikiatris. Adapun komponen-komponen psikiatris itu ialah:
1. Affektive, terdapat pada psikosis jenis manis-depresif (antara ekstrem gembira dan ekstrem sedih, depresif).
2. Paranoid, terdapat pada para penderita psikosis jenis paranoid (banyak angan-angan, pikiran yang sangat jauh dari kenyataan: merasa diancam, merasa diri terlalu besar, dan sebagainya).
3. Heboid, terdapat pada para penderita hebephrenia, suatu bentuk dari schizophrenia (a sosial, anti sosial).











BAB III
PENUTUP

Demikianlah pembahasan makalah ini tentang tipologi kepribadian menurut William Herbert Sheldon. Dari ulasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa Sheldon membagi aspek jasmani manusia menjadi 3, yaitu: komponen jasmani primer dan komponen jasmani sekunder. Di samping itu Sheldon dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa ada 3 komponen primer dari temperamen, yaitu: Viscerotonia, Somatotonia, dan Cerebrotonia. Pada gangguan kejiwaan, Sheldon mengemukakan ada 3 dimensi primer yang berhubungan pula dengan diagnosis psikiatris berupa komponen-komponen: Affektive, Paranoid, dan Heboid.









DAFTAR PUSTAKA

- Sujanto, Agus. dkk. 2009. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara.
- Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
- http://en.wikipedia.org/wiki/William_Herbert_Sheldon
- http://images.sanctuary99.multiply.multiplycontent.com/.../23%20maret%2009.ppt

1 komentar: